Oleh Yuniawatika ,S.Pd., M.Pd
Jumat, 03 Juni 2016 16:44
YUNIAWATIKA Dosen KSDP FIP Universitas Negeri Malang
Abstrak: Pemilihan strategi yang tepat dalam pembelajaran dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran dan tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika diperlukan strategi yang tepat yang dapat melibatkan aktifitas secara optimal, meningkatkan lima ketrampilan proses siswa dan membuat pelajaran matematika menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Salah satu alternatif strategi pembelajaran dalam upaya untuk menumbuhkembangkan kemampuan matematik siswa adalah pendekatan pembelajaran kontekstual melalui strategi REACT ini terdiri dari lima strategi yang harus tampak yaitu : Relating (mengaitkan), Experiencing (mengalami), Applying (menerapkan), Cooperating (bekerjasama), Transfering (mentransfer).
Oleh Yuniawatika ,S.Pd., M.Pd
Senin, 06 Juni 2016 17:24
Alif Mudiono; Yuniawatika State University of Malang Email:
Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
Abstrak:
This study aims to produce a analysis model of Indonesian material as a haul of integrated thematic based learning in elementary schools. Data was collected by means of researching and collecting data description indicators of achievement of competencies, cognitive load, the analysis of the substance, and the data Indonesian’s function as a haul of learning. Based on data analysis findings description results Indonesian material analysis as a haul of integrated thematic based learning on first grade of Elementary Schools with the subtheme Joy of Exercise it showed that the function of Indonesian in 2013 elementary school curriculum is used for hauling in Mathematics; PPKN; SBDP; and PJOK material. The functions of Indonesian in fourth grade Subtheme Energy Utilization is used as the core center for hauling Mathematics, Science; PPKN; SBDP; PJOK; and IPS
Keywords: analysis model, for hauling learning, integrated thematic
Oleh Dr. H. Sutrisno , M.M.
Jumat, 17 Juni 2016 14:19
Abstrak
Pemberian wewenang (otonomi) pada satu sisi pemberian kepercayaan dalam pengelolaan dan pada sisi lain perumusan mekanisme antara pemberi kepercayaan dengan yang diberi kepercayaan. Pemberian status 4 (empat) PTN sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) setelah berjalan dua tahun ternyata mekanisme pemberian ke- wenangan tersebut masih banyak dikeluhkan oleh penerima kepercayaan {Kompas 7 Oktober 2002). Dua hal yang mendasar adalah mekanisme tentang aspek finansial dan sumber daya manusia. Perubahan Kelembagaan dari IKIP Malang menjadi Universitas Negeri Malang secara langsung juga berpengaruh terhadap perubahan pengelolaan. Pengembangan program non Kependidikan berpengaruh terhadap pengembangan fasilitas pendukungnya yang selanjutnya akan berujung pada hubungan finansial dan ketersediaan sumber daya manusia.
Kata-kata Kunci: dukungan finansial, sumber daya manusia
Artikel diatas telah terbit pada Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pengajarannya Tahun 36, Nomor 2, Oktober 2002 ISSN 0854-8250
HUBUNGAN STRUKTURAL TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN USIA GURU DENGAN MOTIVASI KERJA DAN
KEEFEKTIFAN KERJA TIM GURU SEKOLAH DASAR
Oleh:
Bambang Budi Wiyono
Abstract
The
researchis aimed to investigate the
relationship between educational level, working experience, and age with work
motivation and team work effectiveness of elementary school teachers, directly
or indirectly. The population included teachers at elementary schools in Malang
County. The sample, consisted of 438 teachers, was selected using proportional
cluster random sampling. The research design was explanatory study in the form
of causal modeling. The data, collected using questionnaire and documentation,
were analysed by employing descriptive and structural equation modeling technique.
The research found that there were structuralrelationship between teachers educational level, working experience, and
age withtheir work motivation and team
work effectiveness to do their professional tasks. .
Keywords: educational
level, working experience, age, work motivation,team work effectiveness, elementary school
teachers.
Dimuat dalam “Jurnal Pendidikan Dasar” Vol. 10 , No. 1, Maret2009
FIP UNESA Surabaya, ISSN 1411-285X(Terakreditasi)
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO (PORTFOLIO BASED
LEARNING)PADA MATA KULIAH MANAJEMEN
HUBUNGAN MASYARAKAT
Bambang Budi Wiyono
Maisyaroh
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan model pembelajaran efektifberbasis portofolio, dan (2) meningkatkan
motivasi dan hasil belajar mahasiswa melalui penerapan model pembelajaran
efektif berbasis portofolio pada mata kuliah ManajemenHubungan Masyarakat. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakankelas. Setting penelitian dilaksanakan di Jurusan Administrasi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis data kualitatif.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan tiga kali putaran. Berdasarkan tindakan
kelas putaran satu, dua dan tiga, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
berbasis portofolio yang dikembangkan dalam penelitianini, dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar mahasiswa.
Kata kunci: model pembelajaran, berbasis portofolio,
motivasi, hasil belajar, siswa
Dimuat dalam Jurnal ”Manajemen Pendidikan,
AP-FIP-UM,Malang,ISSN 0852-1921
Pelaksanaan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru
DiSEKOLAH,DITINJAU DARI PENDEKATAN, FREKUENSI TEKNIK, DAN PRINSIP YANG DIGUNAKAN
Oleh:
Bambang Budi Wiyono
Maisyaroh
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat abstraksi, komitmen,
dankemampuan mengajar guru Penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui pendekatan, frekuensi teknik, dan prinsip
pembinaan yang diterima guru, serta pengaruh frekuensi teknik pembinaan
terhadap kemampuan mengajar guru. Penelitian ini dilaksanakan di kota Malang.
Sebagai sasaran populasinya adalah guru-guru di sekolah se-kota Malang, yang
mencakup guru sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum,
dan sekolah menengah kejuruan. Sampel diambil sebesar 20
sekolah dan 84 guru, dengan teknik cluster
quota random sampling. Ada dua teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu teknik kuesioner dan observasi. Untuk mengolah data hasil
penelitian, digunakan tiga teknik analisis data, yaitu teknik analisis
deskriptif, analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat abstraksi guru rata-rata cukup, tingkat komitmen dan kemampuan mengajar
guru rata-rata baik, pendekatan pembinaan yang banyak digunakanadalah pendekatan kolaboratif dan direktif,frekuensi teknik pembinaan guru termasuk
kategori cukup,prinsip pembinaan
termasuk kategori baik, dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara
frekuensi teknik pembinaan dengan kemampuan mengajar guru.
Kata
kunci: pendekatan, teknik, prinsip, pembinaan,
kemampuan mengajar, guru.
Dimuat dalam ”Jurnal Ilmu Pendidikan”Jilid 14, Nomor 3, Oktober 2007
UM - Malang, ISSN0215-9643(Terakreditasi)
Peningkatan KEAKTIFAN DAN
MotivasiBelajar SISWA SEKOLAH DASAR
melalui Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
Oleh:
Bambang Budi Wiyono
Burhanuddin
Sulton
Ali Imron
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
keaktifan dan motivasi belajar siswa sekolah dasar melalui penerapan model
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses
pembelajaran.Desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Setting
penelitian di laksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bandulan II Kota
Malang padamata pelajaran Bahasa
Indonesia. Subyek penelitian adalah guru dan seluruh siswa kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Bandulan II. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
kuesioner, dandokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis
deskriptif. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua kali putaran (cycles).
Berdasarkan tindakan kelas pada putaran kesatu dan kedua, menunjukkan bahwa
model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenang-kan dapat meningkatkan
keaktifan danmotivasi belajar siswa.
Kata kunci: pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan,
motivasi belajar, siswa.
Dimuat dalam Jurnal ” Sekolah Dasar” Tahun 16, Nomor 2, November 2007,
Sejalan dengan diberlakukannya sistem pemerintahan otonomi daerah,
dikembangkan pula sistem otonomi pengelolaan pendidikan. Pengelolaan pendidikan
yang semula banyak ditentukan oleh pemerintah pusat, selanjutnya banyak
dikelola oleh pemerintah daerah, yang implikasinya banyak dilaksanakan oleh
sekolah. Sekolah diberikan kewenangan untuk mengelola pendidikan sepenuhnya,
sesuai dengankondisi sekolah melalui
pendekatan school based management.
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengelolaan sekolah adalah
kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Empat komponen perilaku
kepemimpinan yang perlu dilakukan kepala sekolah adalah memberikan keteladanan
dalam melaksanakan tugas, memberikan motivasi yang dilandasi dengan cita-cita
yang tinggi, memberikan inspirasi untuk melakukan inovasi, dan memberikan
perhatian kepada anggota secara individual.
Kata kunci: kepemimpinan transformasional, kharismatik,
motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, perhatian individual,kepala sekolah dasar
Dimuat dalam Jurnal ”Manajemen Pendidikan, AP-FIP-UM,Malang,ISSN 0852-1921
Hubungan Struktural ANTARA
PersepsiDAN SIKAP terhadap Program
Sertifikasi,Keikutsertaan dalam
Kegiatan Pengembangan, DAN Tingkat Profesionalisme Guru dalam Melaksanakan
Tugas
Oleh:
Bambang Budi Wiyono
Nurul Ulfatin
Maisyaroh
Abstrak
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanpersepsi dansikapguru program sertifikasi, tingkatkeikutsertaan guru dalam kegiatan
pengembangan profesional, dan tingkat profesionalisme guru dalam melaksanakan
tugas jabatan. Selain itu, juga menemukanmodel hubungan struktural antara persepsi guru terhadap program
sertifikasi, sikap guru terhadap program sertifikasi, dan keikutsertaan guru
dalam kegiatan pengembangan profesional dengan tingkat profesionalisme guru
dalam melaksanakan tugas. Sebagai populasinya adalah guru sekolah dasar negeri
di Jawa Timur. Sampel penelitian diambil sebanyak 198 guru sekolah dasar,
dengan teknik areacluster proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik
analisis deskriptif dan structural equation modeling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan struktural antara persepsi guru terhadap
program sertifikasi, sikap guru terhadap program sertifikasi, dan keikutsertaan
guru dalam kegiatan pengembangan dengan tingkat profesionalisme guru dalam
melaksanakan tugas.
Kata
kunci:
sikap, persepsi, kegiatan pengembangan, program sertifikasi,
profesionalisme, guru sekolah dasar
Dimuat dalam
Jurnal ”Manajemen Pendidikan, Volume 22, Nomor 2,
September 2008,
AP-FIP-UM,Malang,ISSN 0852-1921
KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGELOLA SEKOLAH
DENGAN PENDEKATAN SCHOOL BASED MANAGEMENT
Tujuan penelitian ini adalah
untukmengetahui kemampuan kepala
sekolah dasar dalam mengelola sekolah dengan pendekatan school based management. Sasaran penelitian adalah kepala sekolah
dasar negeri di kota Malang.Dari
seluruh populasi, diambil sampel sebesar tujuh belas kepala sekolah dasar
negeri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahcluster random sampling. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah rancangan survey.
Dua teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif, yang meliputi distribusi frekuensi, persentase, analisis
rerata, dan simpangan baku. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa
kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sekolah dengan pendekatan school based management rata-rata
termasuk kategori cukup baik, akan tetapi masih membutuhkan pembinaan. Beberapa
komponen yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan dalam merumuskan
sasaran (visi, misi, sasaran dan strategi) sekolah, kemandirian sekolah, pengelolaan
kemampuan sumber daya, pencapaian prestasi akademik dan non akademik serta program sekolah., Teknik pembinaan utama yang
diperlukan kepala sekolah adalah program pelatihan,pertemuan KKKS atau MKKS, dan penataran.
Kata kunci:
kemampuan kepala sekolah, mengelola sekolah, pendekatan school based management, program pembinaan, sekolah dasar.
Dimuat dalam Jurnal ” Wahana Sekolah Dasar”., Tahun 16., Nonor 2,Juli 2008
PGSD UM, Malang, ISSN0854-8293
MODEL Self-EvaluationKepemimpinanTransformasional
Kepala Sekolah Dasar
Oleh:
Bambang Budi Wiyono
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan mengembangkan model self-evaluation
untuk meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dasar, dan
menguji model struktural pengaruh self-evaluation
kepemimpinan transformasional terhadapkepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja guru,
keefektifan kerja tim guru, dan usaha peningkatan sekolah.
Penelitian ini dilaksanakan di
sekolah dasar negeri kabupaten Malang. Desain penelitian menggunakan quasi experiment, rancangan non-equivalent
comparative group design dan causal modeling.Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian
dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi, dengan instrumen
tipe behavioral observation scale, numerical rating scale, dan summated
rating. Teknik
analisis data menggunakan Anova,Manova,
danStructural
Equation Modeling.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan self-evaluationkepemimpinan transformasional berpengaruh
langsung terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan tidak
berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru, keefektifan kerja tim guru, dan
usaha peningkatan sekolah.Langkah-langkah self-evaluation
adalah mengadakan persiapan self-evaluation, menerapkan self-evaluation,
mengambil informasi balikan, menganalisis hasil self-evaluation dan
informasi balikan, melakukan peningkatan kepemimpinan, dan melaksanakan self-evaluation
kembali.
Kata kunci:self-evaluation, kepemimpinan
transformasional kepala sekolah,motivasi kerja guru, keefektifan kerja tim guru, usaha peningkatan
sekolah.
Dimuat dalam Jurnal ”Manajemen Pendidikan, Volume 23, Nomor 1, Maret
2009,
AP-FIP-UM,Malang,ISSN 0852-1921
Peningkatan Partisipasi dan Motivasi Belajar Mahasiswa
melalui Penerapan Model Pengelolaan Kelas dengan
Pendekatan Proses Kelompok
Oleh:
Bambang Budi Wiyono
Burhanuddin
Sulton
Abstrak
Faktor utama yang sangat menentukan terhadap prestasi belajar mahasiswa
adalah tingkat partisipasi dan motivasi belajarnya. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar mahasiswa melalui penerapan
model pengelolaan kelas dengan pendekatan proses kelompok (group process
approach) dalam proses pembelajaran.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Setting penelitian di laksanakan di
kelas mata kuliah Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Guru Taman
Kanak-Kanak.Subyek penelitian diambil
sebesar 34 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner
dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis
data kualitatif dan analisis deskriptif. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
dua kali putaran. Berdasarkan hasil tindakan kelas putaran satu dan dua
menunjukkan bahwa penerapan model pengelolaan kelas dengan pendekatan proses
kelompok dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan partisipasi dan motivasi
belajar mahasiswa.
Kata kunci: pengelolaan kelas, pendekatan proses kelompok, partisipasi, motivasibelajar,
mahasiswa.
Rasyad, A. 2014.Implementasi Manajemen Pelatihan yang Diterapkan Fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat.
Kata Kunci: manajemen pelatihan, fasilitator, PNPM Mandiri Perkotaan, kelompok swadayamasyarakat.
Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah pusat dan daerah. Untuk menanggulangi masalah tersebut salah satu program nasional yang bersifat partisipatif adalahmelaluiPNPM Mandiri.Untuk menjawab masalah tersebut, PNPM Mandiri Perkotaan berupaya menyelenggarakan berbagai pelatihan kepada kelompok swadaya masyarakat. Namun dari banyaknya pelatihan yang diselenggarakan, ternyata masih belum membawa dampak yang signifikan terhadap khalayak sasaran. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah penyelenggaraan pelatihan diperlukan implementasi manajemen pelatihan dan optimalisasi kembali partisipasi masyarakat serta unsur-unsur pendukung lainnya.
Oleh Dr. H. Sutrisno , M.M.
Jumat, 17 Juni 2016 14:03
Abstrak
Fakultas Ekonomi sebagai lembaga baru di lingkungan Universitas Negeri Malang, langkah awal pengembangannya perlu memperhatikan posisinya sebagai pemain baru dan faham secara maksimal akan posisi yang dimilikinya. Sebagai pemain baru langkah awal vang ditempuh adalah upaya untuk menata aspek kelembagaan sebagai komitmen terhadap kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah Keunggulan komparatip yang dimiliki sebagai salah satu perguruan :tnggi negeri, pengalaman pengelolaan program kependidikan sebagai modal awal dalam mewujudkan visi dan misinya. Pemahaman akan posisinya dengan menggali sejumlah keterbatasan yang dimiliki sebagai upaya untuk mendeskripsikan program kegiatan yang perlu dikembangkan. Pemahaman tentang kualitas input yang tercermin dari keketatan iewat jalur UMPTN, kualitas proses akan berpengaruh terhadap kualitas output. Faktor SDM, perpustakaan, kemitraan dan sarana penunjang yang lain perlu dikembangkan terus. Ceruk pasar input perlu dianalisis dari aspek peminat yang ada dan ceruk pasar output perlu dirumuskan karena indikator masa tunggu lulusan sebagai salah satu perwujudan pengembangan keunggulan komparatip kepada keunggulan kompetitip.
Kata kunci: keunggulan komparatip, pasar input-output, keunggulan kompetitip
Artikel diatas telah terbit pada Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Edisi Khusus HUT-FE-UM, Oktober 2001 - ISSN: 0854-8250
FIP Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang
E-mail:
Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
Abstract:Training of Developing the Nationalism fortheYouthinNationalBorders trough Out of School Educational Program.
Thisresearchaimed to determine the socio-economic problems,the cause and its effect toward nationalism, and create the training ofthe nationalismfortheyouthinnationalborderstrough out of school educational program.The method used in this study is qualitative analysis. This research found that the remote society are poor because ofthe limited infrastructure, health care, educational services which resulting the migration, human trafficking, smuggling, and the crisis of nationalism. This program encourages cooperation among the partiesin analyzing the cause of the crisis of nationalism, focusing on group discussions to find way out, and the involvement of the learners to evaluate it.These learners are encouraged to: (a) protecting the country from interference of other countries, (b) preserving Indonesian culture, (c) committing to use rupiah, (d) using the national products, (e) being independent in economic field, (f) actively having education, (g) participating to build the infrastructure, and (h) keeping have a good contact to find the chance. Out of school ducational program can be moreeffective if the educatorsguide thelearners as the next stake holder to continue the struggling of the country and the learners should be used to writing in order accelerate their brain to be smart.
Key Words: out of school education, nationalism, the youth in national borders.
Abstrak: Pembinaan Nasionalisme Pemuda Perbatasan melalui Program Pendidikan Luar Sekolah.
Penelitian ini bertujuan mengetahui permasalahan sosio-ekonomi, berikut penyebab dan pengaruhnya terhadap nasionalisme, dan mengembangkan model pembinaan nasionalismeagi para pemuda daerah perbatasan negara melalui program pendidikan luar sekolah (PLS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Dari penelitian ini diketahui bahwa masyarakat daerah perbatasan negara banyak yang miskin dikarenakan terbatasnya infrastruktur, layanan kesehatan, dan layanan pendidikan; sehinggaterjadi migrasi, perdagangan manusia, penyelundupan; serta krisis nasionalisme.Program PLSini mendorong terjalinnya kerjasama antarpihak, brainstorming untuk menemukan krisis nasionalisme dan penyebabnya,focussed group discussionuntuk menemukan jalan keluarnya, serta pelibatan WB untuk mengevaluasinya. WB didorong untuk: (a) menghindarkan negaranya dari gangguan negara lain, (b) melestarikan budaya Indonesia, (c) menggunakan mata uang rupiah, (d) menggunakan produk dalam negeri, (e) mandiri dalam bidang ekonomi, (f) giat menempuh pendidikan, (g) berpartisipasi membangun infrastruktur, dan (h) berdialog dan cermat melihat peluang. Program PLS ini bisa lebih efektif jika para pendidik membimbing WB sebagai kader penerus perjuangan bangsa; dan WB membiasakan diri menulis supaya mempercepat mereka menjadi cerdas.
Kata Kunci: pendidikan luar sekolah, nasionalisme, pemuda perbatasan.
Oleh Yuniawatika, S.Pd., M.Pd
Senin, 06 Juni 2016 15:48
Yuniawatika, S.Pd., M.Pd Dosen Jurusan KSDP Bidang Matematika Prodi PGSD Universitas Negeri Malang (
Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
)
ABSTRAK
Aritmatika Modulo telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapan konsep modulo yaitu terdapat pada warisan budaya masyarakat Jawa yang masih dipertahankan dan digunakan sampai saat ini yaitu Primbon. Primbon digunakan ketika akan mengadakan suatu hajatan misal, pernikahan, selamatan kematian, pindah rumah, memulai perjalanan, dan mengurus segala macam kegiatan yang penting, baik bagi perorangan maupun masyarakat. Untuk menentukan hari dan pasarannya pada peristiwa-peristiwa tersebut dengan cara menjumlahkan nama, neptu hari, pasaran, dan penanggalan dalam tahun Jawa kemudian membaginya dengan angka tertentu sehingga terdapat sisa dan sisa inilah yang dijadikan patokan untuk mengetahui maknanya. Hal seperti ini sama dengan konsep aritmetika modulo dalam teori bilangan. Selain itu pada tulisan ini dibahas juga beberapa aktivitas masyarakat Jawa yang menggunakan Primbon dengan Aritmatika Modulo.
Kata Kunci : Aritmatika Modulo, Budaya, Primbon Jawa
Oleh Yuniawatika ,S.Pd., M.Pd
Senin, 06 Juni 2016 16:51
Yuniawatika (
Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
) Harti Kartini(
Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
) Jurusan KSDP Prodi PGSD Universitas Negeri Malang
ABSTRAK
Permasalahan dalam tulisan ini adalah kemampuan menulis siswa masih rendah. Kemampuan menulis merupakan salah satu aspek dari kemampuan komunikasi matematis yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan menulis matematis dapat dilakukan melalui representasi matematis, yaitu (a) aspek drawing, yakni memunculkan model konsep, seperti gambar, diagram, tabel, dan grafik; (b) aspek mathematical expressions, yakni membentuk model matematis; dan (c) aspek written text, yakni argumentasi verbal yang didasarkan pada gambar dan konsep-konsep formal.Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis matematis pada pembelajaran matematika yaitu strategi Writing from a Promptdan Writing in Performace Tasks (WPWT) dan Think Talk Write (TTW).
Kata Kunci: kemampuan menulis matematis, Writing from a Prompt dan Writing in Performace Tasks(WPWT), Think Talk Write (TTW)
Oleh Yuniawatika ,S.Pd., M.Pd
Jumat, 03 Juni 2016 17:11
YUNIAWATIKA Dosen KSDP FIP Universitas Negeri Malang
Abstract
Mathematical problem solving ability is a high-level thinking skills that need to be developed through learning mathematics in elementary school. Problem solving ability of students is very important mastered not only the mathematical problem solving abilities, but that the students are able to solve problems in other fields by means of mathematical thinking . Many ways to improve problem-solving skills of elementary school students, including through several alternative learning to improve students' mathematical problem solving ability.
Keywords : problem-solving ability, learning math, elementary school
Oleh Yuniawatika ,S.Pd., M.Pd
Senin, 06 Juni 2016 17:16
Yuniawatika (
Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya
) Jurusan KSDP Prodi PGSD Universitas Negeri Malang
ABSTRAK Mathematical problem solving ability is a high-level thinking skills that need to be developed through learning mathematics in elementary school. Problem solving ability of students is very important mastered not only the mathematical problem solving abilities, but that the students are able to solve problems in other fields by means of mathematical thinking . Many ways to improve problem-solving skills of elementary school students, including through several alternative learning to improve students' mathematical problem solving ability.
Keywords : problem-solving ability, learning math, elementary school